Wednesday, February 15, 2012

Bernyanyi dan Menari

"Bernyanyi dan menari?...."
"Haaa .... jangan main-main Yonda, mana mungkin mereka bernyanyi dan menari?? ..."
"Ehmm, beneran kok gak main-main.  Masa kamu tidak pernah merasakan sedikitpun kebesaranNYA?"
"Aneh sekali kamu Sergio, seperti yang mati rasa.  Hellooo kamu ada di bumi kan?"
"Tentu aku di bumi Yonda, hanya saja itu kata - kata yang paling aneh terdengar di kupingku seumur hidup."
"Hahahaha...baiklah teman, tenang-tenang jangan memerah seperti kerbau spanyol siap seruduk gitu dong."
"Oh ya Yonda, apa kau mau memberi tahu bagaimana cara mereka bernyanyi dan menari?"
"Okeiii Serg ;) "

Begini teman,
Semesta itu bernyanyi dan menari setiap hari, bahkan setiap detik.  Tarian dan nyanyiannya tersebar di seluruh dunia tanpa kecuali.  Selalu ada dan tak pernah diam.  Sebutlah di sebuah pagi kamu bisa menikmati tarian pergerakan munculnya sang Matahari ditemani nyanian dan seruan burung - burung yang hinggap di atas pohon atau atap-atap rumah.  Angin bertiup lembut dan membuatmu sedikit merinding dan segar kemudian.  Daun-daun dan rerumputan yang saling bergesek dan menghasilkan suara-suara lucu.
Belalang yang kadang ikut muncul sambil mengeluarkan suara buzzing dari sayapnya.  Sungai yang beriak dan hasilkan derik-derik santai nyanyian selamat pagi dengan santai.
Tak hanya di daerah yang tak banyak manusia, tapi bisa juga terjadi di daerah penuh penduduk.
Setiap waktu mereka beraktifitas tapi tak semua orang mampu mendengarnya dengan bijak.  "Apa kau bisa membayangkannya Serg?"

"Tutup saja dulu matamu, lalu dengarkan dengan santai, pasti ada sesuatu yang melewatimu".
"RASAKANLAH"

Sergio mulai menutup matanya untuk beberapa waktu.  Kemudian mulai berceletuk dengan panjangnya.
"Woohooiii hari yang indah Yonda.  Aku berada dekat dengan salju, ada potongan yang jatuh dari pohon, ada yang memainkannya juga melemparkannya.  Suaranya jatuh, gesek dan lemparan menghasilkan suatu bentuk suara yang lucu".
"...Belum selesai!  Aku berpindah, di dekat sebuah kolam ikan kecil yang ada air terjunnya.  Aku bisa merasakan nyanyian air akibat dari gerakan ikan-ikannya.  Haaaa jadi ingin ikut membuat suara di kolam itu."

"Tenang Serg, sekarang bayangkanlah apa yang bisa kamu dapatkan di kota?" Yonda berkata lagi.
Sergio tak langsung berkomentar, ia terdiam sebentar sebelum akhirnya kembali berkomat-kamit.

"Suara-suara daun yang terimbas pergerakan dahan pohon, derap kaki yang sibuk menyambut hari, suara sepeda dikayuh, mesin-mesin mobil dan motor yang menderu, anak-anak berteriak, tertawa, teriak, suara kereta, klakson, barang-barang kaleng yang tersenggol, kertas-kertas, dan hoooo banyak sekali Yonda.  Sangat banyak untuk dideskripsikan."


"Baiklah kalau begitu Serg, buka saja matamu sekarang, lalu berikan opinimu."
Sergio memuka matanya, senyum tersembul dan ia menjawab singkat .
"Fantastik!"
"Semesta bernyanyi dan menari setiap detik tanpa henti!"

Yonda tersenyum dan menyambut pernyataan Sergio, "Nah itu dia yang kumaksud dari tadi, keren bukan?"
"Sangat!  Makasih ya Yon, untuk membuka mata hatiku untuk sadar kalau kita tidak sendirian.  Segaaar rasanya tahu itu semua".
"Sama-sama teman ;) ."


--- ii ---

No comments:

Post a Comment