Friday, February 24, 2017

Sejak kapan?

Sejak kapan? Manusia dinilai dengan banyaknya kekayaan adalah kaya absolut? Lalu? Sejak kapan terjadi penjualan jiwa? Hai para penjual dan pembeli jiwa, apakah Tuan yang membuatmu hadir di dunia menghendaki hal-hal itu? Hanya bertanya pada kekayaanmu yang berjaya di masa berkepanjangan. Dan Hai kamu para pembeli dan penjual jiwa, mengertikah pertanyaan tentang 'kekayaan'mu? Apa sesungguhnya arti kaya untuk kalian? Ps: Bertanya pada dunia saja.

Monday, February 20, 2017

Cukup

Cukup Apa itu cukup? Seberapa tercukupi di lingkaran kecukupan? Dan sesungguhnya manusia diberikan pelajaran untuk merasa cukup diantara hingar bingar kekurangan dan kelebihan. Mendengar kecukupan pada sebuah lirik akhir 2 ini membuat sedikit berpikir. Salahkah merasa cukup? Ada beberapa tempat dimana cukup adalah cukup. Dan apakah itu yang melebihi cukup? Mungkin sesuatu yang diluar kebiasaan NYA. Sesungguhnya DIA mencukupi segala kebutuhan kehidupan di dunia. Cukup itu seperti takaran tak tertawar. Seperti bilangan tak terhitung. Dalam cukup ada banyak sifat terpupuk untuk bernafas menjadi lebih kaya dalam kebaikan. Cukup bukanlah drama. Dia hidup menemani untuk menemukan titik - titik kehidupan baru. Allah SWT selalu mempunyai cara terbaik untuk mengingatkan kita PadaNYA.

Wednesday, February 1, 2017

Sadap - cermin jiwa

Sadap! Yaa ini jaman edan dimana ada orang-orang yang suka melakukan penyadapan demi entahlah pembenaran keyakinan akan sesuatu atau apalah istilahnya. Sadap ini menjadi fenomena yang dibiasakan oleh pengikutnya, kalau sudah begitu akan terjadi pertanyaan oleh orang-orang yang tersadap. Kenapa kita disadap? Kok orang biasa disadap,situ sehat? Mungkin gak yang suka nyadap jiwanya gak sehat? Kalo untuk keperluan yang penting,dilakukan oleh yang kredibel untuk kepentingan investigasi yaa sudah begitu jalannya. Namun ketika itu dilempar ke objek yang bukan kapasitas sesungguhnya "untuk apa dilakukan?" Sadap itu berkembang hanya disegelintir manusia dan kita mengerti tujuan itu. Namun ternyata sadap jadi ekspansi digunakan segelintir lainnya hanya untuk membenarkan keyakinan yang mungkin tak pernah dimengerti oleh siapa pun diluar si inisiator. Yakin tidak semua yang menjadi inisiator bisa menghadapi impact dari idenya sendiri. Satu sadap dengan pembenaran, biasanya akan membawa sekian tak terhingga feedback yang langsung mengarah pada si inisiator. Kepada segelintir yang suka menyadap dalam rangka pembenaran, apakah hati kalian mati? Toh sebenarnya hidup ini sudah ada yang memberikan kebebasan bernafasnya. Bernafas baik dengan jiwa yang sehat. Jikalau dilakukan si pembenaran itu, berarti kalian tak berjiwa sehat dong? Orang awam takkan mengerti Mengapa...tapi akan terlempar pikiran ttg jiwa tak sehat meski hanya terbesit dan berlalu. Hai para sebagian penyadap, jika sehat jiwa takkan ada resah dimanapun apalagi jika terisi banyak petuahNYA di dalam (mu). Cermin itu ada dimana-mana dan berlaku untuk semua yang bercermin. Cermin ada untuk melihat bukan menjadikan pembenaran sebagian keagungan. Refleksi. Hai segelintir penyadap, sudahkah kalian bercermin hari ini? Dan untuk setiap harinya. Setelah bercermin, apakah kalian menemukan sesuatu yang positif atau negatif? Adakah keselarasan yang didapat setelah bercermin? Semua jawaban hanya milik setiap pribadi, bedanya ketika penemuan rasa di keselarasan sepertinya kalian harus bersyukur. Mengapa? Karena Sang Maha Kuasa memberikan jawaban 2 pada semua pertanyaan. Di dalam keselarasanNYA untuk mereka yang menemukan refleksi itu tak ada lagi unsur ngotot untuk melakukan pembenaran. Kelahiran jiwa yang sehat ada karena mau mengenali setiap petunjukNYA lalu menerimanya. Lalu apa? Yaa berjalan sajalah dengan pegangan yang kuat PadaNYA akan menunjukan apa yang sebenarnya dicari dalam kehidupan yang singkat ini. Hai segelintir penyadap, semoga hati kalian dibukakan selebar mungkin untuk mendapatkan petunjuk dan kehidupan berjalan semakin sehat. Sadap - Jiwa - Cermin - Refleksi - NYA semua terhubung dan akan selalu terhubung. Itu catatan kotak-katik-ketuk kali ini, setuju atau tidaknya berpulang kepada para pembaca. Semoga bermanfaat!