Monday, February 11, 2019
Dunia biasa
Dunia biasa? Iya dunia biasa. Apa itu? Dunia biasa itu tempat tinggal dimana manusia - manusia nya hidup bukan berdasarkan dia berada dibawah siapa, melainkan dunia yang biasa diisi dengan kebutuhan tanpa tahu pembagian barang berdasar bos satu dan bos lainnya. Perusahaan satu dan perusahaan lainnya. Di dunia biasa mereka bebas membeli apa di toko mana, nonton di bioskop yang mana, berbicara dengan siapa yang ditemui. Di dunia biasa, manusia saling menyapa karena ajaran menyapa ada dalam pandangan. Bukan karena si A dari dunia famus, punya toko famus dan lain-lain. Di dunia biasa, belajar adalah belajar, mereka tahu apa itu baik, benar, kurang benar dan lainnya. Apa mereka berimajinasi? Tentu! Bukankah setiap manusia berimajinasi? Namun imajinasi pun akan keluar sesuai porsinya. Dan dunia biasa imajinasi ditumpahkan dalam banyak hal positif dengan guna berbagi untuk berbagi. Ketika dunia biasa berteriak tentang PERSATUAN maka itu adalah sebenar-benar maknanya. Di dalam situ tak lagi melihat pembagian kamu siapa punya perusahaan apa, secukup apa, makna PERSATUAN sebenarnya yang saling melengkapi itulah saja. Siapa yang merasa terunggul dalam PERSATUAN bisa terlihat dong kalau itu bukan jiwa pemenang. Di dunia biasa PERSATUAN itu MERATA. Hierarki ada, namun tetap berpegang teguh, melengkapi dan membangun. Mengadopsi kebaikan membangun jauh lebih menyenangkan dari meruntuhkan dan memecah.
Pernahkah kalian pergi ke sebuah tempat dan dipandang sebelah mata oleh para pekerjanya hanya karena kamu bukan berasal dari kelompok yang sama dengan si empunya tempat?
Pandangan sebelah mata karena tak sama,lalu berteriak PERSATUAN itulah fenomena yang terlihat dari pandangan dunia biasa beberapa tahun ini.
Lalu dunia biasa bertanya pada dunia, jadi sebenarnya apa makna persatuan bagi mereka yang pecah?
--Karena pelajaran itu banyak ketemu di jalan. Besok - besok apalagi? Ya kita liat aja di catatan berikutnya!(^___^)--
Wednesday, February 6, 2019
Sempit
Sempit
Pernahkah kamu berada di ruang sempit? Gimana rasanya? Menyenangkan atau tidak?
Apa kamu terbiasa dalam kesempitan dan leluasa kekayaan? atau Sempit yang sempit? Pernahkah terbesit untuk bermain keluar dari tempat sempit itu?
Keluar! Lalu apa di luar sana kamu tetap dengan kesempitanmu? Mengapa kamu berpikir sempit di dunia yang luas ini? Apa kamu orang yang selalu berpikir bahwa duniamu adalah duniamu sendiri? Sempit tanpa siapapun disekelilingnya? Apakah teman-teman di dunia sempitmu juga berpikir sempit sepertimu? Berikan alasan mengapa harus menjadi sempit? Kamu berlindung dari apa di kesempitan itu? berapa banyak udara yang kamu hirup dalam sempitmu? Cukupkah untuk menikmati matahari, udara segar, dan sapaan semesta tiap harinya?
Seberapa baik penghirupanmu pada kesempitan? Sampai kapan mau bermain di kesempitan ? Apakah sampai Ego sempitmu melahap dirimu dan ruang sempit pun tetap sempit dalam temaramnya?
Hai Sempit! Mau sampai kapan menjadi sempit dan hanya memainkan pikiran-pikiran sempit tak berguna? pun tak berimu nafas baik untuk berpikir. Tahukah sempit? Udara segar itu menolongmu untuk membuka mata dengan baik, melihat sekeliling, memberikan fungsi asik di pendengaran untuk mendengar sekitaran, coba deh sempit keluar dari kesempitan itu. Diantara ruang sempitmu itu pastikan lihat sesuatu yang bercahaya. Jalan saja menuju cahaya itu, lalu lihat apa yang kamu temukan di jalan? Dunia itu indah bukan? Tengok kana-kirimu, bahkan kamu bisa berputar melihat banyak hal di sekitaranmu. Termasuk manusia lainnya. Iya dari cahaya itu kamu melihat hal dan manusia. Belum pernah menyapa? Sapalah dalam cara yang baik tidak mengagetkan juga menakutkan.
Sempit! kamu terbiasa hidup di satu kepala banyak dunia? Keluarlah menuju dunia, disana kamu akan mendapat satu kepala dan berada di banyak dunia. Kamu tidak lagi berada dalam kepalamu sendiri, kamu akan berjalan, menyapa, belajar dan belajar dan belajar lagi. Cahaya akan membawamu ke setiap hari penuh pelajaran. Pelajaran untuk saling berinteraksi antar sesama manusia, kamu akan keluar dari kesempitan. Di ruang yang lebih luas, hai sempit, kamu akan belajar tentang memberi dan menerima, bukan lagi omongan-omongan dalam kepala yang bertitel "kata orang". Di luar kesempitan akan ada banyak perkenalan baik yang mirip dengan apa yang kamu pikir atau bahkan yang benar-benar tidak pernah kamu tahu.
Sempit! Tahukah kamu? Di dunia itu banyak hal, banyak manusia lainnya, bahkan kamu bisa mengenal Sang Maha Pencipta yang membuat kamu ada di dunia yang besar ini. Kamu tidak akan merasa sepi apalagi kalau kamu kenalan sama si banyak yang berujung kenal Sang Maha. Kamu tidak lagi akan berpikir bahwa dunia sempit dan hanya hidup sendiri. Ada banyak hal yang bisa kamu buat secara positif , itu juga kalau kamu mau berpikir positif.
Banyak dunia kataku tadi, dan kamu bertanya dunia seperti apa? Kalau kamu membaca dalam ruang sempitmu, mungkin kamu tahu ada dunia orang biasa, dunia gemerlap, dunia para pengkreasi, dunia para pengatur rakyat, dunia pndidikan, dunia musik, dunia balap. bayangkan saja dari dunia yang kesebut tadi ada banyak turunannya. Di setiap dunia yang ada banyak pemikiran yang akan kamu dapat. Tidak sebatas yang ada di dalam kepalamu itu. Semakin banyak berjalan kamu akan mengenali ragam pelajaran.
Jadi sempit! Kapan kamu mau keluar dari segala kesempitan yang kamu punya?
Hei sempit di dunia itu kita akan mengenal pertemuan dan perpisahan, itu hal biasa banget kalau udah biasa kenal sama orang. Sempit tau gak apa yang ada di dunia ini memang akan pergi untuk pulang ( meski gak semua setuju sama pendapat ini). Pesan untuk kamu yang selalu dalam kesempitan. Bernafaslah, bejalanlah, ikuti cahaya yang akan menuntunmu menuju keleluasaan. Bertemanlah dengan sebanyak mungkin manusia supaya kamu tidak lagi berada dalam kesempitanmu dan sibuk dalam sempit itu.
Hei Sempit! Manusia-manusia berpikir luas dengan hati yang luas itu juga ada, jangan menyerah untuk belajar menuju keleluasaan yang baik yaa!
Subscribe to:
Posts (Atom)