Sunday, October 4, 2015
Ikhlas
Salah satu pelajaran paling susah di dunia.
Ikhlas
Pernahkah mengikhlaskan sesuatu sebenar2nya ikhlas hanya kepadaNYA?
Tarik nafas
Menangis
Bercerita
Lalu DIA akan memberimu hal lain setelahnya
Senyuman yang bawa kamu pada kelegaan atas ikhlasmu
Kamu tidak lagi membenci, memaksa dan lain sebagainya.
Dalam ikhlas DIA memberikan ajaibNYA.
Dalam ikhlas DIA menyembuhkanmu.
Selamat belajar ikhlas :)
Pernahkah Bertanya
Pernahkah bertanya apa hadirmu dalam hidup?
Sejak kelahiran, saat ini dan masa depan.
Pernahkah bertanya apa artimu bagi hidup?
Pernahkah bertanya berapa besar duniamu?
Bagaimana cara terbaik untuk bernafas dalam hidup?
semua pertanyaan hanya terjawab olehmu dan dipertanggung jawabkan olehmu nanti padaNYA
Baik buruk mu rapi tercatat tanpa noda pada catatanNYA selalu.
Tanpa perdebatan atau kilatan serangkai alasan yang bisa kamu silat di stasiun transit ini.
Mencoba menggigit lidahmu pun tak akan berguna, berkelit seperti yang sedang kamu lakukan sekarang pun tak berguna hai hai kamu yang suka tertawa mempermainkan orang lain hanya untuk kepuasan semata duniamu
Hanya karena tersakiti atas pembenaran yang kamu rasa baik untuk menjatuhkan yang tak mengetahui apapun
Bermainlah terus dengan permainan-permainan itu hingga lelah dan atau euforia datang menyelamatkanmu lalu melupakan semua dan datang kembali untuk menyakiti yang harus disakiti melalui pembenaran dan seterusnya yang berkelanjutan
Sepandai-pandainya ikan berenang dengan licin waktunya tertangkap maka tertangkaplah
Pernahkah bertanya mengapa dalam keramaian selalu sepi?
Pernahkah bertanya padaNYA seberapa manusiawinya kamu dalam kebaikanmu sendiri?
Pernahkah bertanya padamu seberapa kejam kamu dalam kehidupanmu dan sekitarmu?
Mengapa semua orang harus mengikutimu padahal semua orang adalah hal yang berbeda?
Mengapa harus selalu merasa menjadi Ratu atau Raja sesungguhnya padahal bukan?
Mengapa harus membenci sesuatu yang membawamu pada kebaikan?
Seberapapun cerdiknya ikan menghindar kehendakNYA selalu yang paling hebat tak terdeteksi namun pasti.
Dan membencilah sampai lelah lalu rasakan manfaat dari bencimu itu.
Apakah hidup bernafas dengan baik sesuai kehendakmu?
Dan atau terus memelihara benci hingga srmua hilang.
Dan mungkin itu kehendakmu untuk menghilangkan semua.
Hanya bilang
Jika kamu selalu mengagungkan ke Aku an mu...? Seberapa besar kepercayaanmu sebagai seorang manusia bukan lainnya?
Seberapa percaya kamu padaNYA?
Seberapa sadar kamu menuhankan dirimu sendiri?
Dan bertanya lagi
Mengapa kamu yang merasa Tuhan tidak bisa menyelamatkan situasi dan membolak-balikan situasi menjadi tidak terkendali?
Jadi apakah kamu mengenal siapa kamu sendiri?
Subscribe to:
Posts (Atom)